AS - SALAFIYAH

1001 Kisah Tentang Islam, Himpunan Teladan dan pengetahuan lainnya

Showing posts with label Himpunan Kisah Teladan. Show all posts
Showing posts with label Himpunan Kisah Teladan. Show all posts

Dialog Abu Hanifah Dengan Ilmuan Kafir Tentang Ketuhanan

post by Unknown Friday, December 28, 2012 1 komentar

Imam Abu Hanifah pernah bercerita : Ada seorang ilmuwan besar, Atheis dari kalangan bangsa Rom, tapi ia orang kafir. Ulama-ulama Islam membiarkan saja, kecuali seorang, iaitu Hammad guru Abu Hanifah, oleh kerana itu dia segan bila bertemu dengannya.

    Pada suatu hari, manusia berkumpul di masjid, orang kafir itu naik mimbar dan mengadakan tukar fikiran dengan siapa saja, dia hendak menyerang ulama-ulama Islam. Di antara shaf-shaf masjid bangunlah seorang laki-laki muda, dialah Abu Hanifah dan ketika sudah berada dekat depan mimbar, dia berkata: "Inilah saya, hendak tukar fikiran dengan tuan". Mata Abu Hanifah berusaha untuk menguasai suasana, namun dia tetap merendahkan diri karena usia mudanya. Namun dia pun angkat berkata: "Katakan pendapat tuan!". Ilmuwan kafir itu hairan akan keberanian Abu Hanifah, lalu bertanya:

    Atheis : Pada tahun berapakah Rabbmu dilahirkan?
    Abu Hanifah : Allah berfirman: "Dia (Allah) tidak dilahirkan dan tidak pula melahirkan"
   Atheis : Masuk akalkah bila dikatakan bahawa Allah ada pertama yang tiada apa-apa sebelum-Nya?,      Pada tahun berapa Dia ada?
    Abu Hanifah : Dia berada sebelum adanya sesuatu.
    Atheis : Kami mohon diberikan contoh yang lebih jelas dari kenyataan!
    Abu Hanifah : Tahukah tuan tentang perhitungan?
    Atheis : Ya.
    Abu Hanifah : Angka berapa sebelum angka satu?
    Atheis : Tidak ada angka (nol).
    Abu Hanifah : Kalau sebelum angka satu tidak ada angka lain yang mendahuluinya, kenapa tuan heran kalau sebelum Allah Yang Maha satu yang hakiki tidak ada yang mendahuluiNya?

Atheis : Dimanakah Rabbmu berada sekarang?, sesuatu yang ada pasti ada tempatnya.
    Abu Hanifah : Tahukah tuan bagaimana bentuk susu?, apakah di dalam susu itu keju?
    Atheis : Ya, sudah tentu.
    Abu Hanifah : Tolong perlihatkan kepadaku di mana, di bagian mana tempatnya keju itu sekarang?
    Atheis : Tak ada tempat yang khusus. Keju itu menyeluruh meliputi dan bercampur dengan susu diseluruh bagian.
    Abu Hanifah : Kalau keju makhluk itu tidak ada tempat khusus dalam susu tersebut, apakah layak tuan meminta kepadaku untuk menetapkan tempat Allah Ta'ala?, Dia tidak bertempat dan tidak ditempatkan!

    Atheis : Tunjukkan kepada kami zat Rabbmu, apakah ia benda padat seperti besi, atau benda cair seperti air, atau menguap seperti gas?
    Abu Hanifah : Pernahkan tuan mendampingi orang sakit yang akan meninggal?
    Atheis : Ya, pernah.
  Abu Hanifah : Sebermula ia berbicara dengan tuan dan menggerak-gerakan anggota tubuhnya. Lalu tiba-tiba diam tak bergerak, apa yang menimbulkan perubahan itu?
    Atheis : Kerana rohnya telah meninggalkan tubuhnya.
    Abu Hanifah : Apakah waktu keluarnya roh itu tuan masih ada disana?
    Atheis : Ya, masih ada.
    Abu Hanifah : Ceritakanlah kepadaku, apakah rohnya itu benda padat seperti besi, atau cair seperti air atau menguap seprti gas?
    Atheis : Entahlah, kami tidak tahu.
    Abu Hanifah : Kalau tuan tidak boleh mengetahui bagaimana zat mahupun bentuk roh yang hanya sebuah makhluk, bagaimana tuan boleh memaksaku untuk mengutarakan zat Allah Ta'ala?!!

    Atheis : Ke arah manakah Allah sekarang menghadapkan wajahnya? Sebab segala sesuatu pasti mempunyai arah?
    Abu Hanifah : Jika tuan menyalakan lampu di dalam gelap malam, ke arah manakah sinar lampu itu menghadap?
    Atheis : Sinarnya menghadap ke seluruh arah dan penjuru.
    Abu Hanifah : Kalau demikian halnya dengan lampu yang cuma buatan itu, bagaimana dengan Allah Ta'ala Pencipta langit dan bumi, sebab Dia nur cahaya langit dan bumi.

    Atheis : Kalau ada orang masuk ke syurga itu ada awalnya, kenapa tidak ada akhirnya? Kenapa di syurga kekal selamanya?
    Abu Hanifah : Perhitungan angka pun ada awalnya tetapi tidak ada akhirnya.
    Atheis : Bagaimana kita boleh makan dan minum di syurga tanpa buang air kecil dan besar?
   Abu Hanifah : Tuan sudah mempraktekkanya ketika tuan ada di perut ibu tuan. Hidup dan makan minum selama sembilan bulan, akan tetapi tidak pernah buang air kecil dan besar disana. Baru kita melakukan dua hajat tersebut setelah keluar beberapa saat ke dunia.
    Atheis : Bagaimana kebaikan syurga akan bertambah dan tidak akan habis-habisnya jika dinafkahkan?
    Abu Hanifah : Allah juga menciptakan sesuatu di dunia, yang bila dinafkahkan malah bertambah banyak, seperti ilmu. Semakin diberikan (disebarkan) ilmu kita semakin berkembang (bertambah) dan tidak berkurang.

    "Ya! kalau segala sesuatu sudah ditakdirkan sebelum diciptakan, apa yang sedang Allah kerjakan sekarang?" tanya Atheis. "Tuan menjawab pertanyaan-pertanyaan saya dari atas mimbar, sedangkan saya menjawabnya dari atas lantai. Maka untuk menjawab pertanyaan tuan, saya mohon tuan turun dari atas mimbar dan saya akan menjawabnya di tempat tuan", pinta Abu Hanifah. Ilmuwan kafir itu turun dari mimbarnya, dan Abu Hanifah naik di atas. "Baiklah, sekarang saya akan menjawab pertanyaan tuan. Tuan bertanya apa pekerjaan Allah sekarang?". Ilmuwan kafir mengangguk. "Ada pekerjaan-Nya yang dijelaskan dan ada pula yang tidak dijelaskan. Pekerjaan-Nya sekarang ialah bahwa apabila di atas mimbar sedang berdiri seorang kafir yang tidak hak seperti tuan, Dia akan menurun kannya seperti sekarang, sedangkan apabila ada seorang mukmin di lantai yang berhak, dengan segera itu pula Dia akan mengangkatnya ke atas mimbar, demikian pekerjaan Allah setiap waktu". Para hadirin puas dengan jawapan yang diberikan oleh Abu Hanifah dan begitu pula dengan orang kafir itu.

---------------------

Kisah ini didapati dalam dua versi yang berbeda sedikit, satu mengatakan Atheis dan yang lain mengatakanya ilmuan kafir, persoalan-persoalan yang dikemukakannya adalah hampir sama, lalu di combine aja dech soalan-soalannya dan menyusunnya sekali. hehe ^-^

@@@---------------------------------------------------------@@@


you have read "Dialog Abu Hanifah Dengan Ilmuan Kafir Tentang Ketuhanan"
explore more widespread in
http://story99info.blogspot.com/

Salah seorang sahabat, Ansa bin Malik r.a. berkata: "Iblis laknat telah bertanya kepada Allah SWT antaranya ialah:-
    Kata Iblis kepada Allah SWT.: "Ya Tuhanku, Engkau telah memberikan kepada anak Adam itu tempat kediaman yakni rumah untuk berzikir kepadaMu. Tunjukkanlah kepadaku tempat kediamanku."

    Firman Allah SWT. yang bermaksud: "Wahai Iblis tempat kediamanmu ialah di dalam bilik air (tandas)."

    Iblis berkata: "Ya Tuhanku, Engkau telah memberikan kepada anak Adam itu tempat mereka berkumpul (mesjid, surau). Di manakah tempat bagiku berkumpul?"
    Firman Allah SWT. yang bermaksud: "Wahai Iblis tempat untuk kamu berkumpul ialah di pasar-pasar (di pusat-pusat membeli belah, pesta-pesta, kelab-kelab malam, majlis-majlis maksiat, tempat hiburan dan sebagainya)."

    Iblis berkata lagi: "Ya Tuhanku, Engkau telah memberikan kepada anak Adam itu kitab untuk mereka membaca (Al-Quran). Tunjukkanlah kepadaku apakah bahan bacaanku?"

    Firman Allah SWT. yang bermaksud: "Wahai Iblis, bahan bacaanmu ialah Syair (sajak dan yang bersangkutan dengannya)."

    Kata Iblis: "Ya Tuhanku, Engkau telah berikan kepada mereka cerita-cerita (kata-kata benar), apakah cerita-cerita bagiku?"

    Firman Allah SWT.: "Wahai Iblis, cerita bagimu ialah kata-kata dusta (bohong dan yang bersangkutan denganya)."

    Kata Iblis: "Ya Tuhanku, Engkau telah memberikan azan kepada anak Adam untuk mereka mengajak orang datang (mengumpulkan orang untuk sembahyang berjamaah). Apakah adzanku (untuk mengumpulkan orang)."

    Firman Allah SWT.: "Wahai Iblis, adzan untukmu ialah seruling."
    Kata Iblis: "Ya Tuhanku, Engkau telah mengutus para utusanmu (para nabi dan para Rasul) kepada anak-anak Adam. Siapakah yang akan menjadi utusan bagiku."

    Firman Allah SWT.: "Wahai Iblis, para utusanmu ialah dari dukun (dan yang lebih kurang sama dengannya)."

    Kata Iblis: "Ya Tuhanku, Engkau telah memberikan kitab bertulis (ayat-ayat Al-Quran) kepada anak-anak Adam. Apakah tulisan bagiku?"

    Firman Allah SWT.: "Wahai Iblis, tulisanmu ialah tulisan gincu yang palsu di badan (seperti lukisan-lukisan dilengan, tahi lalat yang diada-adakan dan yang lebih kurang sama dengannya)."

    Kata Iblis: "Ya Tuhanku, Engkau telah memberikan kepada anak-anak Adam itu perangkap-perangkap. Apakah perangkap bagiku."

    Firman Allah SWT.: "Wahai Iblis, perangkap untukmu ialah wanita-wanita."
    Kata Iblis: "Ya Tuhanku, Engkau telah memberikan makanan (yang disebutkan dengan namaMu) kepada anak-anak Adam. Apakah makanan bagiku?"

    Firman Allah SWT.: "Wahai Iblis, makanan untukmu ialah sesuatu yang tidak disebut nama Allah."
    Kata Iblis: "Ya Tuhanku, Engkau telah berikan minuman (minuman yang halal dan yang sentiasa dimulakan dengan bismillah) kepada anak-anak Adam. Apakah minuman bagiku?"

    Firman Allah SWT.: "Wahai Iblis, minuman untukmu ialah sesuatu yang memabukkan (seperti arak, yang lebih kurang sama dengannya dan minuman yang tidak dimulakan dengan bismillah)."

-------------

    Ibnu Mas'ud r.a. berkata: "Kalau seseorang itu makan dengan tidak membaca bismillah, maka syaitan akan makan bersamanya. Apabila seseorang itu makan dan dimulai dengan bismillah maka syaitan tidak akan dapat makan bersama bahkan syaitan akan memuntahkan kembali apa-apa yang sudah dimakannya."

    Ibrahim Annakhaai berkata: "Kalau seseorang itu masuk ke rumahnya dan memberi salam, maka syaitan akan berkata: "Tidak ada tempat bagiku di sini." Dan kalau seseorang itu hendak makan atau minum lalu dimulai dengan bismillah maka syaitan akan berkata: "Tidak ada tempat dan tidak ada makanan dan minuman untukku di sini." Akan keluarlah syaitan dengan rasa kecewa.


@@@-----------------------------------------------------------------------------@@@

you have read "Dialog Allah SWT dan Iblis (Mengenai Tempat Tinggal)"
explore more widespread in http://story99info.blogspot.com/

    Di zaman Rasulullah ada seorang pemuda yang bernama Alqomah, ia sangat rajin beribadat. Suatu hari ia tiba-tiba jatuh sakit yang sangat kuat, maka isterinya menyuruh orang memanggil Rasulullah dan mengatakan suaminya sakit kuat dan dalam naza sakaratul maut. Apabila berita ini sampai kepada Rasulullah, maka Rasulullah menyuruh Bilal r.a, Ali r.a, Salamam r.a dan Ammar r.a supaya pergi melihat keadaan Alqomah. Apabila mereka sampai ke rumah Alqomah, mereka terus mendapatkan Alqomah sambil membantunya membacakan kalimah La-ilaa-ha-illallah, tetapi lidah Alqomah tidak dapat menyebutnya.

    Ketika para sahabat mendapati bahwa Alqomah pasti akan mati, maka mereka menyuruh Bilal r.a supaya memberitahu Rasulullah tentang keadaan Alqomah. Apabila Bilal sampai dirumah Rasulullah, maka bilal menceritakan segala hal yang berlaku kepada Alqomah. Lalu Rasulullah bertanya kepada Bilal; "Wahai Bilal apakah ayah Alqomah masih hidup?" jawab Bilal r.a, " Tidak, ayahnya sudah meninggal, tetapi ibunya masih hidup dan sangat tua usianya". Kemudian Rasulullah S.A.W. berkata kepada Bilal; "Pergilah kamu kepada ibunya dan sampaikan salamku, dan katakan kepadanya kalau dia dapat berjalan, suruh dia datang menjumpaiku, kalau dia tidak dapat berjalan katakan aku akan kerumahnya".

    Maka setelah Bilal sampai kerumah ibu Alqomah, lalu ia berkata seperti yang Rasulullah katakan kepadanya, maka berkata ibu Alqomah; " Aku lebih patut pergi berjumpa Rasulullah". Lalu ibu Alqomah mengangkat tongkat dan terus berjalan menuju ke rumah Rasulullah. Maka bertanya Nabi S.A.W. kepada ibu Alqomah; "Terangkan kepada ku perkara yang sebenarnya tentang Alqomah, jika kamu berdusta nescaya akan turun wahyu kepadaku". Berkata Nabi lagi; "Bagaimana keadaan Alqomah?", jawab ibunya; "Ia sangat rajin beribadat, ia sembahyang, berpuasa dan sangat suka bersedekah sebanyak-banyaknya sehingga tidak diketahui banyaknya". Bertanya Rasulullah; "Bagaimana hubungan kamu dengan dia?", jawab ibunya; " Aku murka kepadanya", lalu Rasulullah bertanya; "Mengapa", jawab ibunya; "Kerana ia patut mengutamakan aku dari isterinya, dan menurut kata-kata isterinya sehingga ia menentangku".

    Maka berkata Rasulullah; "Murka kamu itulah yang telah mengunci lidahnya dari mengucap La iilaa ha illallah", kemudian Nabi S.A.W. menyuruh Bilal mencari kayu api untuk membakar Alqomah. Setelah ibu Alqomah mendengar perintah Rasulullah lalu ia bertanya; "Wahai Rasulullah, kamu hendak membakar putera ku didepan mataku?, bagaimana hatiku dapat menerimanya". Kemudian berkata Nabi S.A.W.; "Wahai ibu Alqomah, siksa Allah itu lebih berat dan kekal, oleh itu jika kamu mahu Allah mengampunkan dosa anakmu itu, maka hendaklah kamu mengampuninya", demi Allah yang jiwaku ditangannya, tidak akan guna sembahyangnya, sedekahnya, selagi kamu murka kepadanya". Maka berkata ibu Alqomah sambil mengangkat kedua tangannya; "Ya Rasulullah, aku persaksikan kepada Allah dilangit dan kau Ya Rasulullah dan mereka-mereka yang hadir disini bahawa aku redha pada anakku Alqomah".

    Maka Rasulullah mengarahkan Bilal pergi melihat Alqomah sambil berkata; "Pergilah kamu wahai Bilal, lihat sama ada Alqomah dapat mengucapkan La iilaa ha illallah atau tidak". Berkata Rasulullah lagi kepada Bilal ; "Aku khawatir kalau kalau ibu Alqomah mengucapkan itu semata-mata kerana pada aku dan bukan dari hatinya". Maka apabila Bilal sampai di rumah Alqomah tiba-tiba terdengar suara Alqomah menyebut; "La iilaa ha illallah". Lalu Bilal masuk sambil berkata; "Wahai semua orang yang berada disini, ketahuilah sesungguhnya murka ibunya telah menghalang Alqomah untuk mengucapkan kalimah La iila ha illallah, karena ridho ibunyalah maka Alqomah dapat menyebut kalimah syahadat". Maka matilah Alqomah pada waktu sebaik saja dia mengucap.

    Maka Rasulullah S.A.W. pun sampai di rumah Alqomah sambil berkata; "Segeralah mandi dan kafankan", lalu disembahyangkan oleh Nabi S.A.W. dan sesudah dikuburkan maka berkata Nabi S.A.W. sambil berdiri dekat kubur; "Hai sahabat Muhajirin dan Anshar, barang siapa yang mengutamakan isterinya daripada ibunya maka ia adalah orang yang dilaknat oleh Allah SWT dan tidak diterima daripadanya ibadah fardhu dan sunatnya".


@@@-----------------------------------------------------------------------------@@@

Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai "Derita Sakaratul Maut Kerana Mengutamakan Isteri Lebih Dari Ibunya". Semoga himpunan tersebut bermanfaat bagi anda dan temukan himpunan lainnya di http://story99info.blogspot.com/
Jangan lupa tinggalkan komentar ..... thanks !!

    Seorang hamba sahaya bernama Tsauban amat menyayangi dan merindui Nabi Muhammad saw. Sehari tidak berjumpa Nabi, dia rasakan seperti setahun. Kalau boleh dia hendak bersama Nabi setiap masa. Jika tidak bertemu Rasulullah, dia amat berasa sedih, murung dan seringkali menangis. Rasulullah juga demikian terhadap Tsauban. Baginda mengetahui betapa hebatnya kasihsayang Tsauban terhadap dirinya.

    Suatu hari Tsauban berjumpa Rasulullah S.A.W. Katanya "Ya Rasulullah, saya sebenarnya tidak sakit, tapi saya sangat sedih jika berpisah dan tidak bertemu denganmu walaupun sekejap. Jika dapat bertemu, barulah hatiku tenang dan bergembira sekali. Apabila memikirkan akhirat, hati saya bertambah cemas, takut-takut tidak dapat bersama denganmu. Kedudukanmu sudah tentu di syurga yang tinggi, manakala saya belum tentu kemungkinan di syurga paling bawah atau paling membimbangkan tidak dimasukkan ke dalam syurga langsung. Ketika itu saya tentu tidak bersua muka denganmu lagi."  

    Mendengar kata Tsauban, baginda amat terharu. Namun baginda tidak dapat berbuat apa-apa kerana itu urusan Allah. Setelah peristiwa itu, turunlah wahyu kepada Rasulullah S.A.W, bermaksud "Barangsiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya, maka mereka itu nanti akan bersama mereka yang diberi nikmat oleh Allah iaitu para nabi, syuhada, orang-orang soleh dan mereka yang sebaik-baik teman." Mendengarkan jaminan Allah ini, Tsauban menjadi gembira semula.
 

Moral & Iktibar  :
  1. Cinta kepada Rasulullah adalah cinta sejati yang berlandaskan keimanan yang tulen.
  2. Mencintai Rasul bermakna mencintai Allah.
  3. Kita bersama siapa yang kita sayangi. Jika di dunia sayangkan nabi, insyallah kita bersama nabi di akhirat nanti. 
  4. Hati yang dalam kecintaan terhadap seseorang akan merasa rindu yang teramat sangat jika tidak bertemu. 
  5. Pasangan sahabat yang berjumpa dan berpisah kerana Allah semata-mata akan mendapat naungan Arasy di hari akhirat kelak. 
  6. Rasulullah amat mengetahui mana-mana umatnya yang mencintai baginda, meskipun baginda sudah wafat. 
  7. Rasulullah memberi syafaat kepada siapa di antara umatnya yang mengasihi baginda. 
  8. Sebaik-baik sahabat ialah mereka yang berkawan di atas landasan keagamaan dan semata-mata karena Allah.   

@@@-----------------------------------------------------------------------------@@@

Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai "Cinta Sejati Tsauban Terhadap Rosul Allah ". Semoga himpunan tersebut bermanfaat bagi anda dan temukan himpunan lainnya di http://story99info.blogspot.com/
Jangan lupa tinggalkan komentar ..... thanks !!

    Saiyidina Bilal (berkulit hitam) adalah di antara 7 orang yang pertama menzahirkan keIslaman secara terang-terang meskipun diancam oleh kafir musyrik. Mengetahui Bilal telah memeluk Islam, tuannya pun menyiksanya dengan memakaikan baju besi dan kemudian dijemur di padang pasir yang sangat panas. Ketika ditanya tentang pegangan agamanya, Bilal tetap mengucapkan 'Ahad! Ahad!' (Allah Yang Esa, Yang Esa).

    Bilal kemudian diseret hingga ke lereng-lereng gunung tetapi Bilal tetap mengucapkan 'Ahad! Ahad!'. Imannya tidak goyah sedikitpun. Melihat tidak ada perubahan perilaku dalam diri Bilal, mereka kemudian menambah siksaan dengan meletakkan batu besar di atas badannya yang terjemur di tengah panasnya terik matahari. Namun tiada ucapan lain yang keluar dari mulut Bilal kecuali 'Ahad! Ahad!' . Bilal rela mati daripada menukar pegangan agamanya yang haq kepada yang bathil. 

    Setelah Saiyidina Abu Bakar diberitahu tentang siksa yang dialami oleh  Bilal, Abu Bakar terus menjumpai Umaiyah yang sedang menyiksa Bilal dan kemudian meminta Bilal untuk dibebaskan. Sebagai ganti Abu Bakar menyerahkan seorang hamba hitam yang lebih kuat sebagai tebusan. Setelah ditebus, Saiyidina Abu Bakar pun membebaskan Bilal dari perhambaan. 
 

Moral & Iktibar :
  1. Iman yang kental dan pegangan aqidah yang kuat tidak dapat digugat sekalipun disiksa dengan berbagaibagai siksaan.
  2. Kemanisan iman akan kekal abadi di dunia dan akhirat. 
  3. Allah tidak melihat kecantikan fisik seseorang tetapi yang paling utama ialah kecantikan hati. 
  4. Allah meningkatkan derajat keimanan seseorang, dengan memberi ujian dan cobaan.  
  5. Selagi tidak diuji dengan kesusahan, tahap keimanan belum dapat dipastikan kebenarannya. 
  6. Bertambah kuat iman seseorang, bertambah berat pula ujian yang Allah berikan kepadanya.
  7. Ujian dan bala yang di berikan kepada seseorang bukan berarti Allah membencinya, sebaliknya adalah suatu rahmat untuk meninggikan derajatnya di sisi Allah.
  8. Bala sebenarnya bukan 'bala' tetapi adalah suatu nikmat yang patut disyukuri. 
  9. Kekayaan dan kesenangan hidup belum tentu menjadi suatu nikmat, melainkan suatu cobaan/bala untuk menguji seberapa besar iman kita dalam mensyukuri apa yang telah Allah beri atau sebaliknya.

@@@-----------------------------------------------------------------------------@@@


Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai "Bilal Yang Teguh Iman ". Semoga himpunan tersebut bermanfaat bagi anda dan temukan himpunan lainnya di http://story99info.blogspot.com/
Jangan lupa tinggalkan komentar ..... thanks !!

Berkat Kejujuran

post by Unknown 0 komentar

    Syeikh Abdul Kadir semasa berusia 18 tahun meminta izin ibunya merantau ke Baghdad untuk menuntut ilmu agama. Ibunya tidak menghalang cita-cita murni Abdul Kadir meskipun keberatan melepaskan anaknya berjalan sendirian beratus-ratus batu. Sebelum pergi ibunya berpesan supaya jangan berkata bohong dalam apa jua keadaan. Ibunya membekalkan wang 40 dirham dan dijahit di dalam pakaian Abdul Kadir. Selepas itu ibunya melepaskan Abdul kadir pergi bersama-sama satu rombongan yang kebetulan hendak menuju ke Baghdad. 

    Dalam perjalanan, mereka telah diserang oleh 60 orang penyamun. Habis harta kafilah dirampas tetapi penyamun tidak mengusik Abdul Kadir kerana menyangka dia tidak mempunyai apa-apa. Salah seorang perompak bertanya Abdul Kadir apa yang dia ada. Abdul Kadir menerangkan dia ada wang 40 dirham di dalam pakaiannya. Penyamun itu hairan dan melaporkan kepada ketuanya. Pakaian Abdul Kadir dipotong dan didapati ada wang sebagaimana yang diberitahu. 

    Ketua penyamun bertanya kenapa Abdul Kadir berkata benar walaupun diketahui wangnya akan dirampas? Abdul Kadir menerangkan yang dia telah berjanji kepada ibunya supaya tidak bercakap bohong walau apa pun yang berlaku. Mendengar dia bercakap begitu, ketua penyamun menangis dan menginsafi kesalahannya. Sedangkan Abdul Kadir yang kecil tidak mengingkari kata-kata ibunya betapa dia yang telah melanggar perintah Allah sepanjang hidupnya. Ketua penyamun bersumpah tidak akan merompak lagi. Dia bertaubat di hadapan Abdul Kadir diikuti oleh pengikut-pengikutnya. 
            

Moral & Iktibar : 
  •   Ilmu Agama perlu dituntut meskipun terpaksa berjalan jauh. 
  •   Kata-kata ibu menjadi pendorong dan perangsang dalam hidup. 
  •   Berkata benar adalah satu kekuatan yang boleh memberi keinsafan kepada orang lain.
  •   Niat yang baik dan ikhlas mendapat keberkatan daripada Allah.


@@@-----------------------------------------------------------------------------@@@


Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai "Berkat Kejujuran". Semoga himpunan tersebut bermanfaat bagi anda dan temukan himpunan lainnya di http://story99info.blogspot.com/
Jangan lupa tinggalkan komentar ..... thanks !!

    Di kota Baghdad ada seorang Sayyid (keturunan Rasulullah s.a.w.) yang sangat miskin dan mempunyai seorang anak gadis. Ia tidak mempunyai wang untuk mengahwinkan anak gadisnya itu. Oleh itu ia pun membuat satu pengumuman kepada orang ramai bahawa dia hendak beradu tenaga dengan ahli Gusti Negara (Junaid Al-Baghdadi). Dengan perintah raja, perlawanan pun dimulakan. Orang ramai terlalu bimbang sebab Saayyid tidak setanding dengan Junaid.
    Sebelum perlawanan, Sayyid berkata kepada Junaid: "Wahai Junaid ! Aku tahu engkau adalah seorang ahli gusti yang perkasa. Aku tidak berupaya melawan engkau, tetapi keadaan memaksa aku mengambil keputusan ini. Wahai Junaid, dengarlah kata-kataku ini, aku adalah seorang Sayyid, aku terlalu miskin dan tidak mampu mengadakan majlis perkahwinan untuk anak perempuanku. Jika engkau sanggup memberi kemenangan kepadaku dan menerima kekalahan, dapatlah aku menggunakan hadiah-hadiah kemenangan itu untuk perkahwinannya. Sebagai balasannya aku akan memohon kepada datukku (Muhammad s.a.w.) agar memohon pengampunanmu di akhirat kelak."

    Kata-kata Sayyid sangat berkesan di jiwanya, ia pun bersetuju. Dalam perlawanan itu orang ramai menjadi terkejut apabila melihat Junaid tewas ditangan seorang yang lemah. Sayyid diberi hadiah dan annugerah oleh Khalifah. Pada malam itu Junaid telah bermimpi bertemu dengan Rasulullha; Baginda berkata kepadanya: "Wahai Junaid! Engkau telah menghormati anak cucuku dan memuliaka darjat seseorang disebabkan ia mempunyai pertalian keturunan denganku dan tidak memperdulikan kedudukan serta kemuliaan dirimu dimata orang ramai. Kerana budimu yang mulia itu, engkau dilantik sebagai Sayyid Al-Tho'efa (pemimpin gusti ahli sufi)."

@@@-----------------------------------------------------------------------------@@@
Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai Anugrah Kepada Ahli Gusti Negara. Semoga himpunan tersebut bermanfaat bagi anda dan temukan himpunan lainnya di http://story99info.blogspot.com/
Jangan lupa tinggalkan komentar ..... thanks !!

   Tidak seperti biasanya, hari itu Ali bin Abi Thalib pulang lebih awal menjelang asar. Fatimah binti Rasulullah menyambut kedatangan suaminya yang sehari suntuk mencari rezeki dengan sukacita. Siapa tahu Ali membawa wang lebih banyak kerana keperluan di rumah makin besar. Sesudah melepas lelah, Ali berkata kepada Fatimah. "Maaf sayangku, kali ini aku tidak membawa wang sesenpun." Fatimah menyahut sambil tersenyum, "Memang yang mengatur rezeki tidak duduk di pasar, bukan? Yang memiliki kuasa itu adalah Allah Ta'ala." "Terima kasih," jawab Ali. Matanya memberat lantaran isterinya begitu tawakkal. Padahal keperluan dapur sudah habis sama sekali. Pun begitu Fatimah tidak menunjukan sikap kecewa atau sedih.

    Ali lalu berangkat ke masjid untuk menjalankan sholat berjamaah. Sepulang dari sembahyang, di jalan ia dihentikan oleh seorang tua. "Maaf anak muda, betulkah engkau Ali anaknya Abu Thalib?" Ali menjawab dengan hairan. "Ya betul. Ada apa, Tuan?". Orang tua itu mencari kedalam begnya sesuatu seraya berkata: "Dahulu ayahmu pernah kusuruh menyamak kulit. Aku belum sempat membayar upahnya, ayahmu sudah meninggal. Jadi, terimalah wang ini, sebab engkaulah ahli warisnya." Dengan gembira Ali mengambil haknya dari orang itu sebanyak 30 dinar.

    Tentu saja Fatimah sangat gembira memperoleh rezeki yang tidak di sangka-sangka ketika Ali menceritakan kejadian itu. Dan ia menyuruh membelanjakannya semua agar tidak pusing-pusing lagi merisaukan keperluan sehari-hari.

    Ali pun bergegas berangkat ke pasar. Sebelum masuk ke dalam pasar, ia melihat seorang fakir menadahkan tangan, "Siapakah yang mahu menghutangkan hartanya kerana Allah, bersedekahlah kepada saya, seorang musafir yang kehabisan bekal di perjalanan." Tanpa berfikir panjang, Ali memberikan seluruh uangnya kepada orang itu.

    Pada waktu ia pulang dan Fatimah kehairanan melihat suaminya tidak membawa apa-apa, Ali menerangkan peristiwa yang baru saja dialaminya. Fatimah, masih dalam senyum, berkata, "Keputusan kanda adalah yang juga akan saya lakukan seandainya saya yang mengalaminya. Lebih baik kita menghutangkan harta kerana Allah daripada bersifat bakhil yang di murkai-Nya, dan yang menutup pintu syurga untuk kita."

@@@-----------------------------------------------------------------------------@@@
Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai Amal Yang Membuka Pintu Syurga. Semoga himpunan tersebut bermanfaat bagi anda dan temukan himpunan lainnya di http://story99info.blogspot.com/
Jangan lupa tinggalkan komentar ..... thanks !!

    Di zaman Nabi Musa ada seorang fasik yang suka melakukan kejahatan. Penduduk negeri tersebut tidak mampu lagi mencegah perbuatannya, lalu mereka berdoa kepada Allah. Maka Allah telah mewahyukan kepada Nabi Musa supaya mengusir pemuda itu dari negerinya agar penduduknya tidak ditimpa bencana. Lalu keluarlah pemuda tersebut dari kampunganya dan sampai disuatu kawasan yang luas, dimana tidak seekor burung atau manusia pun di situ.
    Selang beberapa hari pemuda itu jatuh sakit. Merintihlah ia keseorangan, lalu berkata: "Wahai Tuhanku, kalaulah ibuku, ayahku dan isteriku berada di sisiku sudah tentu mereka akan menangis melihat waktu akan memisahkan aku dengan mereka (mati). Andaikata anak-anakku ada di sisi pasti mereka berkata: "Ya Allah, ampunilah ayah kami yang telah banyak melakukan kejahatan sehingga ia diusir dari kampungnya ke tanah lapang yang tidak berpenghuni dan keluar dari dunia menuju akhirat dalam keadaan putus asa  dari segala sesuatu kecuali rahmat-Mu ya Allah".

    Akhir sekali pemuda itu berkata: "Ya Allah, janganlah Kau putuskan aku dari rahmat-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa terhadap sesuatu". Setelah berkata maka matilah pemuda itu.

    Kemudian Allah mewahyukan kepada Nabi Musa, firmannya: "Pergilah kamu ke tanah lapang di sana ada seorang wali-Ku telah meninggal. Mandikan, kapankan dan sembahyangkanlah dia". Setiba di sana Nabi Musa mendapati yang mati itu adalah pemuda yang diusirnya dahulu. Lalu Nabi Musa berkata: "Ya Allah, bukankah dia ini pemuda fasik yang Engkau suruh aku usir dahulu". Allah berfirman: "Benar. Aku kasihan kepadanya disebabkan rintihan sakitnya dan berjauhan dari kaum keluarganya. Apabila seseorang yang tidak mempunyai saudara mati, maka semua penghuni langit dan bumi akan sama menangis kerana kasihan kepadanya. Oleh kerana itu bagaimana Aku tidak mengasihaninya sedangkan Aku adalah zat Yang Maha Penyayang di antara penyayang"

@@@-----------------------------------------------------------------------------@@@


Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai Allah Maha Pengampun. Semoga himpunan tersebut bermanfaat bagi anda dan temukan himpunan lainnya di http://story99info.blogspot.com/
Jangan lupa tinggalkan komentar ..... thanks !!

Tahukah saudara semenjak Nabi Adam terkeluar dari syurga akibat tipu daya iblis, beliau menangis selama 300 tahun. Nabi Adam tidak mengangkat kepalanya ke langit kerana terlampau malu kepada Allah swt. Beliau sujud di atas gunung selama seratus tahun. Kemudian menangis lagi sehingga air matanya mengalir di jurang Serantip.

    Dari air mata Nabi Adam itu Allah tumbuhkan pohon kayu manis dan pokok cengkih. Beberapa ekor burung telah meminum air mata beliau. Burung itu berkata, "Sedap sungguh air ini". Nabi Adam terdengar kata-kata burung tersebut. Beliau menyangka burung itu sengaja mengejeknya kerana perbuatan derhakanya kepada Allah. Ini membuatkan Nabi Adam semakin hebat menangis.

    Akhirnya Allah telah menyampaikan wahyu yang bermaksud, "Hai Adam, sesungguhnya aku belum pernah menciptakan air minum yang lebih lazat dan hebat dari air mata taubatmu itu".

@@@-----------------------------------------------------------------------------@@@


Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai Air Mata Taubat Nabi Adam a.s. Semoga himpunan tersebut bermanfaat bagi anda dan temukan himpunan lainnya di http://story99info.blogspot.com/
Jangan lupa tinggalkan komentar ..... thanks !!

Diriwayatkan bahawa Kaisar Rom menulis surat kepada Ma'awiyah bin Abi Sufyan yang dibawa oleh seorang utusan. Isi surat tersebut: "Beritahukan kepada saya tentang suatu yang tidak ada kiblatnya (pengimaman), tentang yang tidak punya ayah, tidak punya keluarga (ibu-bapa) dan orang yang dibawa-bawa oleh kuburannya. Juga tentang tiga makhluk yang tidak dicipta dalam rahim, tentang sesuatu, setengahnya dan yang tidak terbilang. Kirimlah kepadaku dalam botol suatu bibit (sumber dari segala sesuatu".

    Ma'awiyah r.a. kemudian mengirimkan surat dan botol tersebut kepada Abdullah Ibnu Abbas r.a., pakar dan tokoh ulama fikah agar menjawab surat itu.

    Ibnu Abbas r.a. menjawab seperti berikut: "Yang tidak punya kiblat (pengimaman) adalah Ka'bah. Yang tidak punya Ayah adalah Isa a.s. Yang tidak punya keluarga (ibu-bapa) ialah Adam a.s. Yang dibawa-bawa oleh kuburannya ialah Yunus a.s. yang ditelan oleh ikan hiu".

    Adapaun tiga makhluk yang tidak dicipta dalam rahim ialah domba Nabi Ibrahim a.s., unta betina Nabi Saleh as., dan ular Nabi Musa a.s.

    Adapun 'sesuatu' itu ialah orang berakal yang menggunakan akalnya. Setengah (separuh) dari sesuatu ialah orang yang tidak berakal tetapi mengikuti pendapat orang-orang yang berakal. Adapun yang tidak terbilang (apa-apa) ialah orang yang tidak berakal dan tidak mahu mengikuti fikiran orang-orang yang berakal.

    Kemudian, beliau mengisi botol sehingga penuh dengan air dan berkata, "Air adalah bibit (sumber) dari segala sesuatu". Jawapan surat Ma'awiyah dikirimkan kepada Kaisar yang menanggapinya dengan penuh kekaguman.

@@@-----------------------------------------------------------------------------@@@

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Translate

Popular Post

Open Cbox

Followers